On Travel, Special Events

Malaysia Backpacking 2010: KL-Penang (part 1)

Huaa, saya baru sempat bercerita tentang backpacking saya sekarang.

Reses week ini saya berkunjung ke rumah host fam saya di Penang. Banyak pengalaman baru dan tentu saja sebuah cerita dramatis dari perjalanan saya ini yang hendak saya bagi. Jadi begini lah ceritanya.

Bermula dari ajakan host fam saya untuk mengunjungi rumahnya di Penang di awal pertemuan kami, kami kemudian merencanakan perjalanan kesana bersama-sama. Sumpah, saya excited banget dengan ide ini. Selain saya bisa mengeksplor Malaysia, saya juga bisa bertemu dengan teman lama saya disana. Huah, langsung deh saya dan teman lama saya itu merencanakan banyak hal ketika ketemu. Pokoknya kami ingin membuat anggota El Manuel Group lain jealous dengan reuni kami. Haha.

Sayangnya waktu dan kesibukan membuat kami terpaksa menunda perjalanan dan pergi sendiri-sendiri. Host fam saya berangkat akhir januari, Alex berangkat 12 Februari sementara saya dan Becky berangkat tanggal 13 Februari.

Transportasi

Kami ke KL menggunakan coach dari Aeroline, which i recommend jika Anda hendak pergi ke Malaysia dari Singapore. Memang sih harga yang kami dapat sedikit lebih mahal, 49 sgd. Tapi maklum juga karena saat itu kami mengejar waktu ketemu Alex dan bertepatan dengan Chinese New Year. Ditambah dengan tempat yang nyaman, pelayanan yang tidak berbeda dengan di pesawat, menurut saya harga tersebut worth it lah.

Akomodasi

Setelah 5 jam perjalanan, akhirnya kami sampai di KL sekitar jam 11.30 malam di Corus Hotel. Kami naik taksi 6ringgit untuk mencari hostel kami di Bukit Bintang. Terlepas dari suasana kota yang memang sangat ramai di malam tahun baru dan lokasinya yang sebenarnya sangat strategis, mencari Paradiso Bed & Breakfast ternyata bukan hal yang mudah. Papan namanya kecil sekali, udah gitu penomoran bangunan di jalan tersebut juga tidak runtut. Cuma jika anda berminat dengan tempat ini, which is i recommend, tempatnya tepat disamping McD, dekat perempatan Jalan Bukit Bintang. Dilihat dari luar memang suram, di lantai 3 pula. Cuma ketika Anda masuk ke dalam, tempatnya simply nice and comfortable. Sangat pas untuk backpackers: Cheap, clean, and friendly service. Ini dilihat dari kacamata saya lho yang pernah mendapatkan tempat kurang nyaman di Paris. Hehe.

Lucunya, ketika kita check in di hostel ini, kami bertemu dengan sesama mahasiswa NUS yang hendak menghabiskan reses week ke Taman Negara. Sama-sama tinggal di PGP. Sama-sama ngambil FASS. Dan lucunya lagi, yang satu neneknya dari Indo, yang satunya pernah maen ke Indo. What a narrow world!

Akhirnya malam itu saya dan teman saya berakhir dengan tidur pulas di dorm berisi 6 orang, female.

Disaster

Bangun pagi, saya kaget tahu bahwa ternyata hp saya tidak berfungsi, tidak bisa mengirim sms dan tidak bisa telpon. Aneh banget, padahal ada sinyal baik dari SingTel maupun dari Maxis. Agak khawatir juga saya. Soalnya teman saya di Penang meminta saya menghubungi dia begitu saya berada di Penang. Saya juga harus meminta host fam saya untuk menjemput di terminal. Duh duh.

Jadi deh, pagi-pagi ngabur ke telpon umum. Saya pikir yang terpenting adalah menghubungi host fam saya. Saya bisa menelpon teman saya begitu saya sampai di Penang atau mungkin koneksi eror ini sudah akan beres?

Tetek bengek penjemputan beres, kami kemudian seeing around melintasi Times Square dan pergi ke KL Tower dengan berjalanan kaki. Quite near unless you have so heavy bag as I had.

KL Tower

KL Tower adalah tower tertinggi keempat di Dunia setelah CN Tower, Ostankino, dan Oriental Pearl Tower. Jujur, tidak jauh berbeda sih dengan menara-menara lainnya, you can see almost the whole town dari atas. Mungkin ini juga yang membuat pemerintah menawarkan satu paket kunjungan dengan beberapa hiburan tambahan.

Hiburan pertama adalah Malay Cultural Village yang sukses menarik perhatian saya. Saya suka sekali belajar budaya lain. Dan mengunjungi negara yang alamnya tidak berbeda dengan negara Anda, budaya adalah satu opsi menarik yang dapat Anda saksikan. Benar saja. Di cultural village ini, Anda dapat melihat miniatur rumah adat dari berbagai wilayah di Malaysia mulai dari Johor dengan dekorasi Kuda Kepangnya sampai Serawak yang mirip Rumah orang laut. Selain itu, Anda juga akan disuguhi dengan pertunjukan tari Malaysia. Tarian ini pernah saya lihat di malam In-Fusion di kampus. Paling tidak saya bisa berpendapat beberapa hal. Gerakan tarian ini simple, penarinya menyukai warna-warna mencolok, dan sangat terpengaruh budaya China. But it remains beautiful anyway=) Dan yang paling saya suka dari cultural village ini adalah saya akhirnya menemukan gamelan melayu yang lumayan bisa membantu proyek kelas musik saya (fyi, data proyek saya yang sudah terkumpul hilang..sedihnya).

Lanjut ke hiburan lain, terdapat Animal Zoo yang menurut saya kurang pas disebut zoo, karena tempatnya yang sempit, hewannya sedikit, dan constructed. Sebagian besar hewan disana adalah ular. Scaring sekali. Jadi mari kita langsung berpindah ke Poni Ride. This is my favorite. Haha. Jujur saya itu penakut. Cuma sejak beberapa waktu lalu saya mencoba untuk keluar dari zona nyaman, mencoba something new, open to experiences dan exploring self potential. jadi saya coba aja naik itu poni. Ternyata menyenangkan. Saya langsung kecewa poni ridenya cuma singkat.

Ya sudah mari pindah ke F1 simulation. Ini apalagi. Saya tidak pernah ikut maen game balap dengan adek saya, apalagi tertarik melihat F1. Tapi ya coba saja. Haha, meskipun i gotta admit im a bad driver, seru juga balapannya. Enjoy banget malah. Haaa, sepertinya saya memang harus mengurangi keseriusan saya dan melakukan banyak hal lain.

Udah yuk, jalan ke Twin Tower.

Twin Tower

Siapa sih yang tidak tahu dengan bangunan ini. Kayak orang tahu kalo di Paris ya Eifel. Sama juga disini. Menara Petronas ini selalu nongol di foto para turis KL. Di foto saya juga =) Hmm, karena hari sudah siang, kami hanya bisa foto-foto di depan dan keliling mall. Next time jika Anda berminat naek ke atas, Anda harus antri jam 7 pagi untuk  bisa masuk free. Males bukan =) Yah, tapi nggak papa juga sih, ngantri Eifel juga nggak kalah nyebelinnya, puanjangnya nggak kira-kira!

Saya jadi mikir, kok saya hobi banget ya dateng ke menara..hehe

Ya sudah, ayok, belanja saja ke Pasar Seni. Saya punya pengalaman lucu dengan taksi di KL. Teman saya mengusulkan naek taksi untuk pergi ke Pasar Seni. Saya setuju saja, kasian kalo dia harus nurutin pola backpacking saya. Namun karena ternyata beberapa taksi yang kami tanya meminta harga 20 ringgit, saya menolak juga. Mau naik bis, tidak ada info jalur bis di halte. Akhirnya saya tanya ke anak muda disitu. Dia bilang harga bis 1 ringgit, cuma nggak tau juga bis mana yang harus diambil. Menurutnya naik taksi juga nggak papa, toh nggak beda ini. Dalam hati: nggak beda gimana, 20 ringgit dek! Eh, taunya, menurut dia, taksi itu sebenernya 7 ringgit doang. Najong banget nggak sih tu sopir!

Berbekal info tersebut, kami mencari taksi lagi. Ada taksi bermeter lewat. Lagi-lagi sopirnya meminta harga 20 ringgit, kekeh pula. Saya bilang aja itu kemahalan, biasanya juga nggak segitu, deket pula (sotoy banget nggak sih saya..hehe). Saya mintanya 7 ringgit. Entah kemakan kesotoyan saya atau gimana, sopirnya mau negosiasi. Dia minta 8 ringgit! Haha, ketauan kan, mark up harga. Parahnya lagi, pas kita sudah naek, sopirnya bilang: maaf ya, meteran saya rusak dari semalem jadi mati! Dalam hati, gimana nggak mati kalo emang nggak dinyalain. Saya sindir saja “kalo rusak seharusnya tu tulisan taksi bermeternya dimatiin pak” Bapaknya diem. haha, merasa menan saya. Tiba-tiba bapaknya nanya saya darimana. Saya bilang dari Singapore, sama seperti jawaban teman saya sebelumnya. Eh, bapaknya langsung bilang “saya pikir dari Indonesia”. Teng, teng. Wadoh, jangan-jangan karena suka nawar jadi bapaknya bilang gitu. Saya klarifikasi saja saya memang dari Indo belajar di Singapore. Bapaknya mangut-mangut aneh. Saya tanya saja kok dia bisa langsung bilang saya dari Indo. Katanya muka dan logat inggris saya…ohh..hehe..saya kira….

ok, kita sampai di Pasar Seni.

Pasar Seni

Pasar Seni atau sentral market adalah pasar dimana kita bisa membeli suvenir KL dengan harga murah. Mirip Bering Harjo lah, jadi harus nawar. Dan seperti pembagian administratif di Malaysia, kita juga akan menemukan Lorong Malay, China dan India disini. Anda juga bisa makan di foodcourt di lantai 2 yang ada masakan Indonesianya. Ingat ya kaos disini rata-rata cuma 5 sampai 10 ringgit, jadi jangan mau lebih dari itu!

Capek berbelanja, kami langsung berjalan ke Pudu Raya untuk naik bis ke Penang. Terminal sentral ini sumpah rame banget, mirip di Indo. Saya bertemu dengan dua wanita tuna rungu yang membantu saya menemukan mushola. Dan di terminal ini saya mencapai satu titik baru dimana saya kangen banget dengan Singapore. Yaitu ketika bis kami terlambat berangkat 15 menit! Haha, sok banget nggak sih. Tapi bener. Dulu pertama saya datang ke Singapore. Saya kangen banget dengan Indonesia. Menurut saya Singapore tu kecil dan terlalu constracted. Tapi ketika saya di Malaysia, saya benar-benar kangen Singapore. Saya kangen bersihnya, rapinya, disiplinnya, dan banyak hal. Saya mulai paham, dengan negara kecil yang tidak punya apa-apa selain posisi yang strategis, apa sih yang bisa dibuat pemerintah kalo bukan membangun negaranya as humanis as possible. Membangun banyak flat, transportasi yang nyaman dan well conected, serta taman-taman buatan yang menghiasi pinggir jalan. Sayang saja kadang kita melihatnya sebagai sesuai yang boringly constructed. Saya sekarang paham juga mengapa orang-orang bisa betah banget tinggal di Singapore bertahun-tahun, bahkan berpuluh-puluh tahun. Pikiran tentang Singapore ini membawa saya terlelap ke Penang.

Discussion

15 thoughts on “Malaysia Backpacking 2010: KL-Penang (part 1)

  1. Dear Bela, lagi di SG kah :D? Wah, I’ll do the same thing with you, ber-backpacking ria :D! I’m planning to visit SG on March 16-19. Any spare time? I wanna visit NUS and meet some of my friends there, too. Hope to meet you :D! Pabila ada masa, jom kita bersua 😀

    Posted by chiku | February 20, 2010, 1:21 pm
  2. Halo! Ini mbak Chicku HI 04 kah? Sure mbak, kebetulan q nggak ada kuliah selasa sama rabu (cuma even week aja ada tutorial), jadi sure, just stop by to our residence or campus to meet indonesian friends and i can bring you around. Wah, senangnya ada yang berkunjung kesini. Haha. Ni kok malah bela sih yang heboh. Sama siapa mbak kesini?ntar kontak aja via email, fb atau HP ya. Im more than glad to accompany you here! Tapi btw, mbak Chiku tu bukannya lagi di Jepang ya?

    Posted by belarusia | February 20, 2010, 3:20 pm
  3. aku suka bgt sm tulisannya mba..slm kenal yah..
    kebetulan aku thn dpn berencana ke penang dr indo..pgn mmpr spore jg tp sptnya ga smpt ya kl cuma wkt 3hr dr penang-kl-spore-penang??

    Posted by dian m | October 23, 2010, 5:52 pm
    • halo dian! salam kenal juga.
      wah banyak ya, yang berminat datang ke penang. kamu berlibur aja atau ada acara di penang? tergantung sih, kalau kamu naik pesawat jelas saja bisa. tapi kalo naik bis, bisa juga cuma agak mepet menurut saya. memang sih kita bisa mengeksplor masing-masing tempat (penang, KL, dan singapore) dalam waktu satu hari. cuma capeknya itu. malah nggak enjoy juga diburu waktu. selamat merencanakan ya=)

      Posted by belarusia | October 25, 2010, 6:02 am
  4. Dear Bella,

    Mau tanya nih, klo dr KL ke Penang naik apa yah yg mudah ke sananya? soalnya tgl 3 des ini saya berencana ke Penang, tapi dari KL. Tepatnya dr airport KL yg LCCT (Air Asia), karena naik pesawat Air Asia.
    Bella tau gak rute klo kita dari LCCT – Penang?
    Ada temen bilang dr bandara ke Puduraya bus station utk beli tiket bus ke penang.
    Tapi ada juga yg bilang dr bandara ke Bukit Jalil bus station utk beli tiket bus nya.
    Jadi yg bener mana yah? Kemaren sempet search katanya Puduraya Bus Station dlm renovasi.
    Bingung saya jadinya.
    Bisa minta tolong gak yah gimana seharusnya saya ke Penang ini? naik apa? bus apa? dr terminal bus apa?
    🙂
    Tolong yah.. (balas ke email saya: hendrywarsono@yahoo.com)

    Terima Kasih.

    Best regards,
    Hendry

    Posted by hendry | November 12, 2010, 3:37 am
  5. @Bella : Hi mbak thanks infonya, kebetulan ada rencana mo ke KL & Penang. Mau tanya nih mbak, kalo ke KL Tower pake monorail/train turun di stasiun mana ya mbak? Soalnya tahun lalu ke KL tapi gak sempet ke KL Tower. Pengen juga lihat cultural shownya hehehehe 🙂 Btw kalo di Penang bagusnya berapa hari ya disana? Saya memang senang banget menikmati kota tua & gedung2 bersejarahnya…. Terima Kasih

    @Hendry : hmm… kayaknya udah balik dari KL ya skrg? hehehe… tahun lalu sih emang Puduraya ditutup, jadi kalo mau naik bis mesti ke Bukit Jalil dulu. Di deket terminal Pudurayanya ada bus yang melayani rute ke Bukti Jalil, sekitar RM 2 kalo nggak salah. Emang bus ini sudah disediakan buat para pelancong yang kecolongan karena nggak tau kalo untuk sementara terminal bus dipindahkan ke Bukit Jalil. Sekedar share aja, tapi rasanya masnya udah ngalamin sendiri ya hehehehe

    Posted by Leo | January 12, 2011, 8:51 am
    • Halo Leo,

      waduh, maaf banget, aku kurang tahu soal monorail soalnya kami tidak naik itu. Kami jalan dari hostel kami di bukit bintang ke towernya soalnya lumayan dekat juga. Sebenernya sih kamu nggak ke KL tower juga nggak papa. hehe, biasa kok pemandangannya, kayak di tower lainnya. cuma pengelolanya aja yang pinter maketin wisata itu dengan cultural village, simulasi F1 dst. Kamu nggak merencanakan ke taman nasional aja?
      Soal penang, menurutku sih di penang satu hari sudah cukup, soalnya pulaunya kecil banget. Kamu bisa lihat-lihat bangunan tua di georgetown dari pagi mpe siang terus muter-muter tempat lain di temple-temple nya ataupun pantainya di sore hari. kalo takut keburu satu setengah hari juga oke=)
      Selamat backpacking ria ya =)

      Posted by bela pertiwi | January 13, 2011, 4:14 am
      • o gitu… hehehe… kalau di taman nasional ada apa aja mbak emangnya? kalo kesana bisa pake monorail/lrt juga? iya, rencananya dari bangkok mau mampir dulu ke penang baru ke KL & SIN, awalnya sih pengen di penang 3 hari 2 malam, tapi setelah dipikir2 2 hari 1 malam juga udah cukup kayaknya hehehe…. O iya, dari Butterwroth ke KL sama KL ke SIN rencananya mau naik kereta malam biar hemat hehehe…. ada pengalaman nggak mbak buat beli keretanya? Apa bisa langsung beli on site atau musti dibooking dulu? Soalnya waktu ngecek di website ktmnya, katanya kalau mau beli online musti regis dulu, tapi pas regis rada error tampilannya… hehehe… jadi bingung juga…. thx mbak sebelumnya 🙂 salam kenal

        Posted by Leo | January 15, 2011, 6:37 pm
  6. Taman negara maksudku. Detailnya bisa kamu cek di http://www.taman-negara.com. q kurang tau tapi seingetku temenku kesana naek kereta juga. hehe, 2 hari 1 malam itu sudah sangat cukup menurutku. Sehari aja kamu sudah bisa keliling pulau untuk melihat temple dan sebagainya, sorenya ke pantainya dan malamnya keliling georgetown, cukup. kami pas itu nggak naik kereta. Menurutku sih lebih gampang pake bis, murah juga. pas itu aku naik bis dari terminal di penang dan langsung menuju johor. tiket langsung ke spore habis pas itu. tapi nggak masalah juga soalnya kami bisa naik SBS jalur 170 ke tempat tinggal kami di spore. cuma 3 dolar kayaknya. hehe, murah kan =)

    Posted by bela pertiwi | January 17, 2011, 5:43 am
  7. sallam kenal mbak, sy jg ada rencn ke penang, yg sy binging itu tiba d KL 8.30 malam, mau sih lgsg dgn bus menuju penang. Tapi saya bingung cari bus d mana? bandara ato ke terminal?

    Posted by delfi | October 25, 2011, 7:33 am
    • Halo Delfi, salam kenal juga. Hmm, kalo dari bandara saya kurang tahu karena saya masuk malaysia by land dari singapura. Tapi mestinya sih ada, coba search di internet. In case nggak ada, kamu ke terminal aja naik taksi terus naik bis dari situ. Karena itu malam, mending pesen tiket bisnya jauh2 hari saja biar aman, online bisa kok. Hati-hati juga dengan taksi yang memark-up harga. Dan karena mesti akan sampai penang sangat malam sekali, pastikan sudah ada yang menjemput di terminal ubungnya (penang) karena disana masih sangat sepi. But anyway, stay semalam di KL juga nggak ada salahnya kan, bisa jalan2 dulu keliling KL esok harinya. Toh hostel di KL juga banyak yg murah dan oke.^^

      Posted by bela pertiwi | October 25, 2011, 8:32 am
  8. Hallo Mba’ Bella.. salam kenal ya..
    aku rencana 22 Maret ini mau ke Malaysia. rencananya mau nginap semalam di KL lalu melanjutkan hari ke dua di Penang, dan hari ketiga pulang lagi ke KL.
    tapi aku bingung banget sama transport nya malaysia. hehe bisa minta bantuan penjelasan ga mba kalo dr KL ke penang itu berapa lama dan naik transport nya apa?
    makasih Mba’.. 🙂

    Posted by citra | February 22, 2012, 2:52 pm
    • Halo Citra, salam kenal juga. Sepertinya pertanyaanmu sudah terjawab di komen2 atas ya, di blog saya yang part 2 juga ada. Tapi nggak papa. KL-Penang kalo tidak salah 4 sampai 5 jam. Bisa naik pesawat, kereta atau bis. Untuk info pesawat dan kereta saya kurang tahu karena saya naik bis. Banyak kok pilihan bisnya dari KL, lumayan murah dan cozy. Selamat berjalan-jalan ya ^^

      Posted by bela pertiwi | February 23, 2012, 4:41 am
  9. I was pretty pleased to discover this web site. I wanted to thank you for ones time due to this wonderful read!! I definitely savored every part of it and i also have you saved as a favorite to look at new information in your blog.

    Posted by aya | May 25, 2012, 3:29 am

Leave a comment

Enter your email address to follow this blog and receive notifications of new posts by email.

Join 11 other subscribers